CAGAR BUDAYA
Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi adalah salah satu kekayaan budaya yang tak ternilai. Temukan keindahan serta pelajari lebih lanjut tentang sejarah dan budaya Indonesia
1
CANDI ASTANO
Candi Astano terletak 1.250 meter ke arah timurlaut dari Candi Tinggi. Sekitar 350 meter ke arah utara dari tepi Sungai Batanghari. Tepatnya di Desa Muaro Jambi, Kecamatan Muarosebo, Kabupaten Muaro Jambi, pada koordinat 1o28’27” LS 103o40’43” BT. Bangunan candi itu berdiri di atas sebidang tanah berukuran 48 x 50 meter. Permukaan tanah tempat candi berdiri letaknya 1,70 meter lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya. Di sekeliling lahan terdapat parit keliling dengan lebar sekitar lima meter dengan kedalaman sekitar tiga meter.
CANDI KEMBAR BATU
Komplek Candi Kembar batu terletak 250 meter di sebelah tenggara Candi Tinggi, tepatnya pada titik koordinat 01° 28’ 39. 7” LS, 103° 40’ 15.2” BT, sedangkan luas lahan Candi Kembarbatu adalah 59 m x 63 m. Komplek Candi Kembarbatu yang telah dipugar pada tahun 1994-1995, telah menampakkan antara lain: 1 candi induk, 5 perwara yang telah dipugar, 2 perwara yang belum dipugar, 2 struktur bangunan yang belum diketahui fungsinya, pagar keliling, gapura dan parit keliling. Arah hadap candi induk menghadap ke timur, perwara I menghadap ke timur-barat, perwara II dan V menghadap ke timur dan perwara III dan IV menghadap ke utara.
2
CANDI TINGGI
Candi Tinggi merupakan salah satu candi di Komplek Situs Percandian Muarajambi, terletak di sisi timur laut Kompleks Candi Gumpung pada koordinat 01° 28’ 33.7” LS, 103° 40’ 07.3” BT Bangunan candi berdiri di atas lahan seluas 2,92 Ha terdiri dari 1 bangunan induk, 6 bangunan perwara dan pagar keliling. Secara keseluruhan kompleks bangunan candi telah dipugar pada tahun 1980 s.d. 1982, terdiri bangunan induk berdenah bujursangkar, berukuran 16 m x 16 m dengan tinggi 7,6 m.
3
4
CANDI TINGGI I
Candi Tinggi merupakan salah satu candi di Komplek Situs Percandian Muarajambi, terletak di sisi timur laut Kompleks Candi Gumpung pada koordinat 01° 28’ 33.7” LS, 103° 40’ 07.3” BT Bangunan candi berdiri di atas lahan seluas 2,92 Ha terdiri dari 1 bangunan induk, 6 bangunan perwara dan pagar keliling. Secara keseluruhan kompleks bangunan candi telah dipugar pada tahun 1980 s.d. 1982, terdiri bangunan induk berdenah bujursangkar, berukuran 16 m x 16 m dengan tinggi 7,6 m.
KOMPLEKS STUPA
kompleks stupa diperkirakan dahulunya merupakan pemakaman dari seorang guru dan beberapa muridnya. pada kompleks stupa ini terdiri dari 8 bangunan candi yang masing masing candi tersebut merupakan makam dari 1 orang. Didalam bangunan candi tersebut terdapat keramik yang berisi abu kremasi. Seharusnya diatas masing-masing bangunan candi tersebut terdapat stupa, tetapi yang masih ada hanya 1 bangunan dan stupa lainnya hilang tidak diketahui keberadaannya.
5
CANDI GUMPUNG
Candi Gumpung adalah salah satu candi yang berada dalam Kawasan Cagar Budaya Muarajambi. Secara administratif kawasan ini berada di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi. Candi Gumpung memiliki candi induk berukuran 17,9 x 17,3 meter dan candi perwara 9.85 x 9,75 meter. Candi ini juga memiliki halaman yang dibatasi dengan pagar keliling, dan pada pagar sisi timur terdapat gapura sebagai pintu masuk ke halaman candi. Candi tersebut mulai dipugar pada tahun 1978. Selama proses pemugaran tersebut ditemukan batu mulia, logam, emas, dan manuskrip.
6
CANDI GEDONG I
Komplek Candi Gedong I terletak pada titik koordinat 01° 28’ 39.2” LS, 103° 39’ 32.5” BT. Kompleks candi yang berdiri di lahan seluas 5.525 m2 telah dipugar pada tahun 1998 terdiri dari bangunan induk, perwara dan pagar keliling dengan gapura berada di sisi timur. Pagar yang mengelilingi komplek candi ini berukuran 65 m x 85 m, sedang bangunan induk berdenah bujursangkar berukuran 14,5 m x 14,5 m. Pada dinding sisi timur dilengkapi tangga masuk menuju puncak bangunan. Candi ini berkemungkinan besar merupakan tempat ibadah. Untuk penamaan Candi Gedong ini belum ada sejarah mengenai penamaan candi ini, penamanaan candi gedong ini merupakan penamaan masyarakat lokal
7
8
CANDI GEDONG II
Kompleks Candi Gedong II terletak pada titik koordinat 01° 28’ 32.9” LS, 103° 39’ 27.9” BT. Berada di sisi barat Kompleks Candi Gedong I. Kompleks bangunan seluas 75 m x 67,5 m dikelilingi pagar bata dengan pintu gerbang di sisi timur. Di dalamnya terdapat sebuah candi induk dan 2 buah candi perwara. Pada candi perwara pertama (di depan candi induk) terdapat lubang umpak tiang kayu, dari umpak ini dapat kita ketahui pada masa lalu bahwasannya struktur bawah berupa bangunan bata dan di atasnya merupakan bangunan kayu beratap genting. Sedangkan untuk menutup halaman candi berupa lantai bata (pavement).
9
CANDI KEDATON
Candi Kedaton secara astronomis terletak 103° 38’ 55, 6” BT dan 01° 28’ 32, 8” LS. Keberadaan Candi Kedaton diketahui pada tahun 1976, setelah diadakan kegiatan survei kepurbakalaan di Situs Percandian Muarajambi. Dari hasil penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Kompleks Candi Kedaton merupakan bangunan yang paling besar dan luas diantara kompleks candi di Muarajambi. Luas 55850 m2 dibatasi pagar keliling terbuat dari bata. Sedangkan bangunan induk luasnya 28,13 m x 25,5 m dengan bata isian berupa batu kerakal berwarna putih.
BUKIT PERAK
Dalam sejarahnya Maha Guru Buddha Atisha dari Tibet pernah tinggal dan belajar di Candi Muarojambi, Sumatera, selama 11 tahun lamanya atau sekitar tahun 1011-1023 Masehi.
Atisha yang merupakan seorang yang berperan penting dalam membangun gelombang kedua Buddhisme di Tibet dulunya pernah menjadi murid dari guru besar Buddhis, yakni Serlingpa Dharmakirti di Sumatera pada abad ke-10. Keduanya pernah bertemu di Bukit Perak tersebut.
10
11
KOLAM TELAGO RAJO
Kolam Telago Rajo komplek percandian Muaro Jambi ditemukan pada pertengahan tahun 1970-an, diperkirakan kolam Telago Rajo berfungsi sebagai tempat waduk control, agar air tidak menggenangi lingkungan candi dan sebagai tempat persediaan air bersih masyarakat masa lalu.
KANAL KUNO
kanal kuno merupakan peninggalan jejak sejarah penghuni candi Muara Jambi pada abad ke 7 tahun 671 sebelum Masehi. Kanal tersebut kini sungai yang tidak terlalu besar yang berada di kawasan komplek Candi Muara Jambi.Kanal kuno berada di komplek Candi Muara Jambi merupakan pintu masuk semua aktivitas para leluhur dan penghuninya saat itu dari sungai Batanghari.